Sabtu, 22 Maret 2025

Membawamu Lebih Dekat - Chapter 3

"Terkadang, mimpi memang bisa menghadirkan perasaan yang begitu kuat, seolah-olah itu benar-benar terjadi."

Aku tidak menyangka kita akan bertemu hari itu. Tanpa rencana, tanpa janji. Hanya sebuah kebetulan atau mungkin takdir yang berbisik pelan. Yang jelas, mataku menangkap sosokmu di antara keramaian.

Sebelum pergi, kamu menjulurkan tangan, mengepal ringan, memberi isyarat perpisahan.

Aku sempat terdiam. Tidak siap untuk momen kecil itu. Namun dalam sepersekian detik, aku mengangkat tanganku, membalas tos darimu.

Sederhana. Tapi hangat.

Dan siapa sangka, setelah pertemuan itu, kamu kembali hadir.

Aku bisa merasakan hangatnya. Bisa mengingat setiap detailnya.

Malam itu, kita berkumpul lagi, di tempat yang sama. Namun entah kenapa, ada sesuatu yang menggangguku. Aku memilih untuk menjauh, mencari sudut yang lebih sepi, membiarkan pikiranku mengembara sendirian.

Tapi kamu menyusulku.

Tanpa banyak kata. Tanpa ragu. Kamu hanya berdiri di hadapanku, merentangkan tangan, lalu menarikku ke dalam pelukanmu.

Aku tidak berpikir panjang. Aku membalas pelukan itu.

Dan saat itu, segalanya terasa begitu sempurna.

Aku ingin tetap berada di sana. Di dalam kehangatan yang kamu berikan. Dalam rasa aman yang selama ini terasa asing bagiku. Aku ingin waktu berhenti, agar aku bisa merasakan detak jantungmu lebih lama.

Tapi tiba-tiba, suara ponselku berdering.

Alarm pagi.

Dan aku tersadar.

Semua itu hanya mimpi.

Tapi mengapa rasanya begitu nyata?

"Pun dalam mimpi, menghadirkan kita."

Hari berikutnya, di tempat yang sama, aku harus menemuimu. Tapi kali ini, bukan kebetulan. Bukan karena semesta yang memainkan perannya. Aku yang memilih untuk melangkah.

Namun, ada satu hal yang sulit kukendalikan.

Detak jantungku.

Semakin dekat jarak di antara kita, semakin cepat ritmenya. Aku menata diri, memastikan semuanya tampak baik di hadapanmu. Tapi bagaimana bisa aku tetap tenang, saat hatiku terus berdegup tak terkendali?

Lalu aku berdiri di hadapanmu.

Dan aku bersyukur, aku tidak melakukan hal konyol karena grogi.

Dari perasaan itu, aku semakin yakin kalau aku harus berani mengambil kesempatan.

Kesempatan untuk mewujudkan pelukan itu menjadi nyata.

Di antara perbedaan tinggi kita yang terasa sempurna, aku ingin bersandar di dadamu, dan mendengar detak jantungmu.

Saat melihatmu rasanya seperti selalu ingin memelukmu.

Di hadapanmu, aku sudah cukup tersipu tanpa alasan lain. Kamu adalah perona wajah terbaik.

Dan aku ingin kamu tahu itu.

Minggu, 16 Maret 2025

Kesempatan - Chapter 2

Ternyata mengalami kejadian yang kita inginkan di waktu yang tidak terduga sama bahagianya dengan berhasil melakukan sesuatu yang sudah direncanakan.

Saat aku tidak memiliki kesempatan untuk kita saling menyapa, tentu saja aku ingin waktu berjalan lebih lambat, dan menggunakan waktu itu hanya untuk kita tenggelam dalam tatapan satu sama lain.

Ngomong-ngomong, kamu itu memiliki senyum yang indah.

Aku ingin memilikinya juga. 

Maksudku, bukan aku ingin memiliki senyuman yang sama seperti milikmu.

Melainkan, memilikimu sebagai seseorang yang akan tersenyum padaku dengan ataupun tanpa alasan mengapa kamu tersenyum. 

Kamu adalah pria yang misterius. 

Aku hampir tidak memiliki ide untuk mengajakmu berbicara. 

Oleh karena itu, mendapatkan kesempatan di waktu yang tidak terduga adalah keberuntungan.

Jika kamu tertarik, aku ingin memiliki lebih banyak kesempatan denganmu untuk membicarakan banyak hal dalam waktu yang lama.

Seseorang memberitahuku sebuah lagu dari Nosstress yang berjudul "Tunjukkan Cintamu", dari sana aku mulai memberanikan diri untuk menulis kisah ini.

Keraguan yang kurasakan di waktu lalu kini telah memudar. 

Melalui semua itu, aku tidak akan lupa, betapa aku telah jatuh cinta padamu.

Aku sudah sering jatuh ke dalam lirik sebuah lagu.

Then, do I have a chance to fall for you?

Sabtu, 15 Maret 2025

Sebuah Awal - Chapter 1

Saat kita membaca sebuah cerita ataupun menonton film, kita pasti tidak sabar untuk mengetahui akhir dari ceritanya.

Kita bisa berharap dan menerka, apakah akan menjadi akhir yang bahagia atau sebaliknya.

Sebenarnya, menentukan akhir dari sebuah cerita tidak selalunya sulit, hal yang lebih sulit adalah bagaimana kita harus memulai ceritanya.

Untuk mengawali sesuatu itu tidaklah mudah, banyak pertimbangan agar tidak salah dalam mengambil langkah.

Beberapa hambatan akan membuat kita ragu, haruskah kita melanjutkan perjalanan, memilih jalan yang berbeda, atau bahkan memutuskan untuk berhenti. 

Memiliki keberuntungan merupakan dambaan bagi setiap orang.

Tetapi, hidup berjalan tidak seperti selalu memenangkan lotre.

"Hal-hal sulit yang kita temui bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap sebagai sebuah cerita yang akan berakhir kurang baik atau tidak beruntung."

Melainkan, sebuah proses dari perjalanan hidup kita yang harus kita lalui.

Semua itu membutuhkan waktu, termasuk kapan kita harus memulai sesuatu yang kita tidak tahu harus mengawali dari mana, bagaimana, seperti apa, dan sebagainya. 

Kebingungan ini merupakan awal dari kisahku.

Keraguan, ketakutan, dan rasa tidak percaya diri adalah beberapa hal yang begitu mengganggu.

Bagaimana bisa aku meragukan diriku sendiri?

Hal apa yang seharusnya aku miliki supaya aku lebih berani?

Dengan cara apa supaya aku bisa membangun rasa percaya diri yang lebih besar?

Di tempatku berdiri, dalam keheningan yang bergemuruh, aku berharap, supaya aku bisa memulai dengan sesuatu yang baik dan memiliki akhir yang indah.

Dalam goresan yang singkat ini, aku mengawali ceritaku.

Selanjutnya, mari kita bangun cerita bersama, kita akan memiliki dunia kita sendiri.

Jadilah seseorang yang akan abadi dalam tulisanku.

Keindahan Menyapa di Setiap Hal yang Kamu Sadari

Hidup adalah perjalanan yang penuh kejutan. Di tengah jalan yang kadang sepi, semesta kerap menghadirkan sosok tertentu. Datang tanpa aba-ab...