Untuk Nabila Aulia Maharani,
Langit tak selalu biru, jalannya pun tak selalu lurus
Namun kau melangkah tanpa harus mengurus
apa yang patah, apa yang retak
Kau rawat sendiri dalam diam yang tak berjejak.
Hari ini bukan sekadar tentang usia,
tapi tentang jiwa yang terus berjaga,
tentang luka yang tak lagi kau sembunyikan,
melainkan kau ubah jadi kekuatan dalam ketenangan.
—
Hari ini, aku ingin menuliskan sesuatu untukmu, sahabatku yang telah melalui begitu banyak hal dalam hidup. Aku tahu, dunia tidak selalu ramah padamu. Jalan yang kamu tempuh tidak mudah, penuh liku dan luka yang tak semua orang mampu bertahan menghadapinya. Namun, kamu tetap berdiri tegak, menghadapi hari demi hari dengan keberanian yang luar biasa. Di balik senyummu yang tenang, tersimpan kekuatan yang diam-diam mengagumkan. Kamu jarang menunjukkan kesedihanmu, tetapi aku tahu, kamu memikul beban yang tidak ringan. Dan aku ingin kamu tahu, aku di sini. Selalu ada. Untuk mendengar, untuk memeluk, untuk menjadi tempatmu pulang saat dunia terasa terlalu berat.
Sahabatku, jangan pernah merasa sendiri. Dalam setiap langkahmu, ada doaku yang menyertai. Kamu adalah bagian penting dalam hidupku, seseorang yang kucintai dan kusayangi layaknya keluarga. Aku ingin kamu terus melangkah, terus percaya bahwa kamu layak untuk bahagia, dan bahwa masa depan yang indah sedang menantimu. Jangan ragu untuk bersandar padaku saat lelah, dan jangan lupa bahwa segala rasa yang pernah tertahan, suatu hari nanti akan menjadi cerita yang indah. Tetap semangat. Aku menyayangimu, sepenuh hati.
Selamat ulang tahun, Nabila.